Kamis, 11 April 2013

Layanan Cloud XL Butuh Pengembangan Ekosistem


detail berita 
Layanan komputasi awan atau cloud yang digarap operator telekomunikasi XL, dirasa masih perlu dikembangkan, terutama di ranah ekosistemnya. Operator 'warna biru' tersebut masih mengembangkan ekosistem dengan mencari mitra bisnis atau partner.

"Komputasi awan, dalam tahap awal, inkubasi. Kalau target revenue (dari layanan cloud), tahun ini belum ada target revenue. Tahap awal ini mengembangkan ekosistem di mana kita harus cari partner yang cocok untuk infrastruktur atau aplikasi," ujar Dian Siswarini, Chief Digital Service Officer XL, dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan di Jakarta.

Salah satu solusi layanan yang telah dikembangkan XL dalam mempermudah pengguna dalam aktifitas dan bisnis pribadi atau koporat adalah dengan menggunakan teknologi Cloud Computing atau Komputasi Awan, XCloud.

Komputasi awan merupakan cara baru untuk memindahkan layanan yang digunakan sehari-hari ke Internet. Layanan ini mempermudah pengguna dalam mengatur dan berbagi sumber daya teknologi informasi (TI) baik dari sisi perangkat keras, perangkat lunak, infastruktur pendukung, maupun layanan terkait lainnya.

XL dalam pengembangan teknologi komputasi awan ini menawarkan 3 jenis service komputasi awan kepada anda. Ketiga servis komputasi awan tersebut adalah Infrastruktur as a Services (IaaS), Platform as a Services (PaaS), dan Software as a Services (SaaS).

Ia mengatakan, market atau calon customer masih dianggap belum mature. "Sehingga, kami harus terus edukasi bagaimana komputasi awan dan benefit yang bisa diambil dari service tersebut," tambahnya.

Sementara itu, dalam pelaporan dividen di RUPS ini, Chief Executive Officer XL Hasnul Suhaemi  menuturkan, XL di tahun ini tidak lagi fokus ke peningkatan jumlah pelanggan. "Pelanggan tidak selalu menggambarkan performance perusahaan," ungkap Hasnul.

Kendati demikian, menurutnya dari total 45,8 juta pelanggan XL yang terhitung akhir 2012, perusahaan berharap tahun ini bisa mencapai hingga 50 juta jumlah pelanggan. Dari 45,8 juta pelanggan, sebanyak 58 persennya merupakan pelanggan data.

"Kami fokus ke pendapatan. Perusahaan akhir tahun lalu mendapatkan sekira 46 juta pelanggan. Kini, (diharapkan) sekira 50 juta jumlah pelanggan," jelasnya.

Sementara untuk base transceiver station (BTS), XL akhir tahun lalu terhitung memiliki 39 ribu BTS. Perusahaan akan menambahkan sekira 6-7 ribu BTS tahun ini. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar