Tahukah Anda? bahwa teknologi ini sudah
diuji-pakai di Indonesia, Meskipun bagi kita pada umumnya masih banyak
yang belum mengenal apa itu WiMax. Tahukah Anda? bahwa Teknologi ini
(pre WiMax) pernah diimplementasikan di Nangro Aceh Darussalam oleh
Yayasan Airputih pada 40 titik, awal tahun 2005 untuk bantuan komunikasi
penanggulangan bencana tsunami.
Teknologi ini dikatakan Teknologi Masa
Depan, (bagi sebagian kita-kita yang belum mengetahui tentang informasi
ini adalah hal yang baru) karena teknologi terbaik dari teknologi WiFi
dan merupakan cikal bakal Teknologi Telekomunikasi Masa Mendatang yang
sejajar dengan generasi ke empat (4G dan 5G). Namun Teknologi ini telah
dikembangkan dari bulan Juni 2001 menggunakan standar IEEE 802.16.
Kita sudah merasakan kemudahan dalam
berkomunikasi seluler (ber HP ria) kapan saja dan dimana saja (red:
“Jaringan kami sudah mencapai ke pelosok-pelosok kecamatan”; dikutip
dari iklan salah satu operator seluler indonesia). Pernahkah anda
bayangkan kita bisa ber INTERNET Ria Kapan saja dan dimana saja? Anda
tidak mesti Lesehan sambil NgeNET dikoridor blok lagi (meskipun dengan
kebaikan Jurusan mendirikan Tower WiFi anda sudah dapat Ngenet di Cafe
Adam), akan tetapi jika dengan Jaringan Wireless MAN/Wimax anda dapat
lesehan sambil NgeNet dimana saja, misalnya di
Lokasi Camping (red: Asam
Pulau).
Kenapa Demikian? WiMax yang menggunakan
standar 802.16e memiliki kemampuan handover atau handoff, sebagaimana
layaknya pada komunikasi selular Dengan menggunakan WiMax, maka hanya
dibutuhkan sebuah BTS dengan rentang jarak 30-50 Km, yang berarti untuk
seluas kota Padang ini hanya dibutuhkan 1 BTS (1 bh Tower).
Kecepatan transfer data juga dapat
dilakukan secara teoritis dengan kecepatan 70 MBps, jauh diatas
kecepatan Wi-Fi yang “hanya” 11-54 MBps. Untuk Indonesia, saat ini
frekueensi WiMax masih menunggu proses tender frekuensi yang
dilaksanakan oleh pemerintah.
Andaikata teknologi ini diimplementasikan
untuk JARDIKNAS. Kita bisa bayangkan, impian untuk menghubungkan
seluruh sekolah di Republik Indonesia, baik untuk rural maupun urban
area dapat terpenuhi dengan baik (ya bisa menjadi negara maju dunk!!…
republik tercinta ini).
Negara mana saja yang sudah tersentuh
dengan teknologi Wimax? Saat ini negera-negara yang teleh menggunakan
teknologi Wimax pada spectrum frekuensi dibawah 3,6 Ghz adalah
diantaranya Singapura, Finlandia, Mexico, Brazil dan Kanada serta
Indonesia dalam Ujicoba di NAD. Dan untuk Indonesia kita tunggu
implementasinya atas hasil riset ITB dan LIPI yang telah didanai APBN,
pengumumannya tahun ini, 2008 (atas informasi Ditjen Postel; Gatot S.
Dewa Broto,).
Tidak seperti halnya 802.11 (WiFi), WiMax
dirancang khusus untuk lingkungan outdoor. Hal ini memanifestasikan
WiMax dalam berbagai cara. Salah satunya, WiMax mempunyai berbagai
persyaratan pada physical layer untuk optimizing symbol rate.
Hal
ini membuat WiMax sangat lambat munculnya. Tambahan lagi, WiMax tidak
memperdebatkan masalah MAC protocol, seperti CSMA. Yang terpenting,
WiMax dapat mendeliver QOS yang handal dan penempatan bandwith per
client, yang menjadi sangat penting bagi komunikasi jarak jauh.
Papaparan di atas, memberikan fakta
kepada kita bawha WiFi adalah langkah yang tepat untuk digunakan pada
enduser, sehingga WiMax and WiFi akan saling mengisi satu sama lain.
WiMax mengisi kebutuhan jaringan akses outdoor tanpa kabel, sedangkan
WiFi lebih cenderung kepada jaringan indoor tanpa kabel.
Mengapa WiMax Sangat Menarik ? WiMax
mampu memenuhi kebutuhan berbagai urusan bisnis dengan kecepatan
konektifitas T1/E1 dan mendukung kebutuhan rumahan dengan konektifitas
DSL secara serempak, Menjanjikan biaya yang rendah dan fleksibilitas
tinggi dalam pemakaian antar gedung, Perluasan dalam penambahan channel
dan base station dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan
pertumbuhan deman, Support terhadap komunikasi suara dan data, Vendor
semikonduktor meramalkan, chips WiMax akan mulai terlihat pada PC pada
tahun 2006 dan pada PDA tahun 2007.
Nah… Bagaimana Perkembangannya? Teknologi
WIMAX yang dikembangkan pada bulan Juni 2001 menggunakan standar IEEE
802.16. Standar Wimax pada awalnya dirancang utuk rentang frekuensi 10
s.d. 66 GHz 802.16a, diperbaharui pada 2004 menjadi 802.16-2004 (
dikenal juga dengan 802.16d) menambah rentang frekuensi 2 s.d. 11 GHz
dalam spesifikasi. 802.16d dikenal juga dengan fixed WiMax, diperbaharui
lagi menjadi 802.16e pada tahun 2005 (yang dikenal dengan mobile WiMax)
dan menggunakan orthogonal frequensy-divion multiplexing (OFDM) yang
lebih memiliki stabilitas dibandingkan dengan standar 802.16d yang
menggunakan OFDM 256 sub-carriers. Penggunaan OFDM yang baru ini
memberikan keuntungan dalam hal cakupan, instalasi, konsumsi daya,
penggunaan frekuensi dan efisiensi pita frekuensi.
Secara Umum, (berdasarkan kutipan dari
helfin tentang Wimax dalam Ilmu Komputer dot com) Wimax terdiri dari dua
bagian yaitu Base Station Wimax dan Wimax Receiver atau disebut juga
customer premise equipment (CPE).
Base Station Wimax
terdiri dari electronic indoor dan tower Wimax. Umumnya satu
base-station menjangkau radius 6 mile (secara teori dapat menjangkai
hingga radius 50 km atau 30 mile, tapi menurut prakteknya baru terbatas
sekitar 10 km atau 6 mile. Dalam area layanan tersebut dimanapun dapat
mengakses internet secara wireless.
Base
Station Wimax menggunakan MAC layer (didefinisikan dalam standard),
sebuah interface umum yang membuat jaringan interoperable dan dapat
mengalokasikan bandwdith uplink dan downlink ke pelanggan berdasarkan
kebutuhan pada satuan waktu tertentu. Setiap base station menjangkau
daerah yang dinamakan cel. Maksimal radius dari cell secara teori adalah
50 km (tergantung band frekuensi yang dipilih), namun pengembangan yang
umum adalah radius 3 km sampai 10 km. Seperti jaringan mobile seluler,
antena pada base station dapat omnidirectional (cell yang circular) atau
directional (linear) dan atau sektoral.
Wimax Receiver
dapat terdiri dari antena yang terpisah (bagian yang terpisah antara
receiver electronic dan antenna) atau dapat berupa box sendiri atau
PCMCIA card dalam laptop. Akses ke base station Wimax hampir sama dengan
mengakses access point dalam jaringan WiFi, namun masih tingginya biaya
instalasi CPE menjadi kendala karena memerlukan tenaga ahli dalam
instalasi CPE untuk sistem BWA.
Backhaul lebih ke koneksi dari access point ke provider dan koneksi dari provider ke jaringan inti.
Wimax telah menggunakan teknologi
frekuensi tinggi. Pengoptimalan Wimax terletak pada jenis transmitter
(beam antena) dan lokasi penggunaannya (dinding, gedung tinggi). Selain
itu, pemancaran transmiter HF dilakukan dengan sistem beam shaping.
Jadi,
mulai standar 802.16a, semua antena pada sebuah base station dapat
saling terhubung untuk menyesuaikan beam characteristic terhadap
jangkauan dan bandwidth. Teknologi transmisinya pun tergolong baru.
Modulasi sinyal carrier dilakukan secara paralel melalui modulasi
Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM).
Saat ini Produsen yang telah memproduksi
Perangkat Wimax adalah Alvarion, Airspan Inc dan Alpha Network Inc.
(produksi Alpha Network Inc yaitu Wimax CPE untuk indoor/outdoor WiFi
dan Wimax Access Point).
Next Generation to HyperMAN atau WiBRO
(teknologi Wireless BROadband yang dikembangkan oleh industri
telekomunikasi Korea) dan Generasi Mobile-Fi dengan standar IEEE 802.20.

this is the paper related about WiMax http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1799/1/Artikel_92304027.pdf
BalasHapus