Informasi yang beredar sebelumnya mengungkap, ada teknologi yang memungkinkan seseorang mengirimkan SMS dari ponsel seseorang tanpa diketahui oleh pemilik nomor tersebut. Teknik mengirimkan SMS dengan mengatasnamakan orang lain ini sering disebut dengan istilah Spoofing atau ada juga yang menyebut teknik shadow.
Siapa pun bisa menjadi korban, asalkan ada niatan si pelaku yang didasari atas sebuah kepentingan. "Yang bahaya sih ke penerimanya. Operator hanya bertanggungjawab untuk pembinaan usernya," ungkap Praktisi IT, Michael S. Sunggiardi.
Ia mengatakan, SMS Spoofing ini hampir serupa dengan SPAM. Hanya saja, diketahui bahwa SPAM merupakan pesan yang dikirimkan secara bertubi-tubi tanpa dikehendaki oleh penerimanya. Sedangkan Spoofing, memungkinkan seseorang untuk memfitnah korban, padahal si korban tidak mengetahui kapan ia mengirimkan pesan singkat tersebut.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, apapun bentuk informasi yang berkaitan dengan pesan yang dikatakan orang lain, maka orang tersebut harus mengonfirmasi lebih lanjut. Misalnya, untuk menghindari dari aksi-aksi penipuan dalam bentuk informasi hadiah uang tunai atau barang atau apapun, menurutnya langkah terbaik yang dilakukan ialah jangan langsung percaya mengenai isi SMS. "Crosscheck ke operator," imbuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar